Prabowo Sebut Danantara Akan Ciptakan Jutaan Lapangan Kerja di Indonesia
- Selasa, 30 September 2025

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan optimisme besar terhadap Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang baru saja didirikan.
Dalam pidatonya di Musyawarah Nasional ke-6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Prabowo menyatakan bahwa kehadiran Danantara akan berkontribusi signifikan terhadap penciptaan jutaan lapangan pekerjaan di Indonesia.
"Saya percaya Danantara akan menciptakan jutaan lapangan pekerjaan," kata Prabowo dengan penuh keyakinan saat membuka acara tersebut di Jakarta pada Senin, 29 September 2025.
Baca JugaGenerasi Muda Beralih Investasi ke Emas Digital Amankan Masa Depan
Ini menandakan bahwa Danantara, sebagai lembaga pengelola sovereign wealth fund (SWF) Indonesia, dipercaya akan berperan penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja baru.
Danantara Fokus pada Hilirisasi untuk Penciptaan Lapangan Kerja
Prabowo juga menambahkan bahwa salah satu sektor yang menjadi fokus utama Danantara adalah hilirisasi, yang akan membuka lebih banyak peluang kerja.
Hilirisasi, yang mengolah sumber daya alam menjadi produk bernilai tambah, diharapkan bisa memberikan dampak langsung pada sektor pekerjaan. Keberadaan Danantara diharapkan dapat mempercepat pengembangan sektor ini dengan dukungan pendanaan yang lebih besar.
Danantara, yang baru berdiri pada 24 Februari 2025, dipimpin oleh CEO Rosan Roeslani. Pada kesempatan sebelumnya, Roeslani juga menyebutkan bahwa 844 perusahaan BUMN, beserta anak dan cucu perusahaannya, menjadi bagian dari sovereign wealth fund yang dikelola oleh Danantara.
Hal ini membuka potensi besar untuk memperkuat sektor industri dan menciptakan pekerjaan, yang akan sangat bermanfaat bagi perekonomian Indonesia.
Aset Negara Terungkap dengan Danantara, Mencapai US$1,06 Triliun
Prabowo mengungkapkan rasa terkejutnya atas penemuan besar terkait aset negara setelah pembentukan Danantara. Ia menyebutkan bahwa total aset yang berhasil dihimpun oleh Danantara mencapai angka fantastis, yaitu lebih dari US$ 1.000 miliar atau setara dengan US$ 1,06 triliun.
"Kaget, banyak di antara kita, termasuk saya, tidak menduga kalau kita kumpulin semua aset negara nilainya lebih dari US$ 1.000 miliar, 1 triliun," ujar Prabowo, yang menunjukkan betapa besar potensi kekayaan negara yang selama ini tidak terkelola secara optimal.
Birokrasi yang Sering Menyembunyikan Aset Negara
Prabowo menambahkan, bahwa selama ini banyak birokrat yang terlibat dalam penyembunyian aset negara, sehingga aset tersebut tidak digunakan dengan optimal untuk keuntungan negara.
"Jadi banyak birokrat kita yang pintar, pintar sembunyikan aset," ungkap Prabowo dengan nada kecewa. Pernyataan ini mencerminkan frustrasi terhadap praktik-praktik tidak transparan yang menghambat potensi pengelolaan sumber daya negara yang seharusnya memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Kritik terhadap Manajemen BUMN dan Pembagian Bonus
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga mengkritik keras praktik pembagian bonus yang masih terjadi di BUMN, meskipun banyak perusahaan pelat merah yang mengalami kerugian besar.
"Kadang-kadang (direksi-komisaris BUMN) nekat-nekat mereka itu, diberi kepercayaan negara dia kira itu perusahaan nenek moyangnya," ujar Prabowo dengan nada geram.
Ia sangat menyesalkan bahwa meskipun perusahaan merugi, pejabat yang mengelola justru mendapatkan bonus, yang menurutnya adalah tindakan yang sangat tidak etis.
Penegakan Hukum untuk Membersihkan BUMN dari Penyalahgunaan
Prabowo menegaskan bahwa ia akan segera mengambil langkah tegas terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam penyalahgunaan aset negara, dengan memerintahkan aparat penegak hukum seperti Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindak tegas mereka yang merugikan negara.
"Saya mau kirim Kejaksaan sama KPK untuk ngejar-ngejar itu. Bagaimana saudara? Perlu dikejar atau tidak? Nanti dibilang Prabowo kejam," kata Prabowo, yang menunjukkan keseriusannya dalam membersihkan BUMN dari praktik-praktik buruk yang selama ini terjadi.
Danantara Diberi Waktu Tiga Tahun untuk Bersih-Bersih
Meskipun tindakan tegas diambil, Prabowo memberi kesempatan bagi Danantara untuk melakukan pembersihan secara internal di tubuh BUMN dalam waktu dua hingga empat tahun ke depan. Ia berharap Danantara dapat melakukan reformasi besar dalam pengelolaan aset negara dan BUMN, agar ke depannya dapat memberikan keuntungan yang lebih besar bagi negara. "Saya ingin Danantara fokus mengelola aset BUMN," tegas Prabowo, yang menekankan bahwa perusahaan dengan bisnis yang baik seharusnya dapat menghasilkan return yang optimal.
Target Keuntungan: 10% dari Total Aset Negara
Prabowo juga menegaskan bahwa dengan total aset yang dimiliki Danantara yang mencapai US$ 1.000 miliar, negara seharusnya bisa mendapatkan keuntungan hingga US$ 100 miliar setiap tahunnya.
"Jadi dari US$ 1.000 miliar (aset Danantara), harusnya negara dapat (keuntungan) US$ 100 miliar tiap tahun," ujar Prabowo. Dengan target keuntungan yang jelas ini, Prabowo berharap Danantara bisa membantu menciptakan stabilitas keuangan negara serta mendanai proyek-proyek pembangunan strategis yang berkelanjutan.
Danantara sebagai Katalisator Pembangunan Ekonomi Indonesia
Prabowo melihat Danantara sebagai lembaga yang sangat potensial dalam mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia.
Dengan pengelolaan aset negara yang lebih efisien, diharapkan lembaga ini dapat memberikan kontribusi besar dalam mendanai program-program pemerintah, memperkuat sektor-sektor strategis, dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Sebagai lembaga yang bertugas mengelola kekayaan negara, Danantara memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung agenda pembangunan jangka panjang Indonesia.
Kesimpulan: Danantara sebagai Solusi Pengelolaan Aset Negara yang Lebih Baik
Presiden Prabowo Subianto menilai bahwa Danantara akan menjadi solusi bagi pengelolaan aset negara yang lebih baik.
Dengan fokus pada hilirisasi dan penciptaan lapangan pekerjaan, serta komitmen untuk mengelola aset negara secara lebih transparan dan efisien, Danantara memiliki potensi besar untuk memperkuat ekonomi Indonesia.
Dengan dukungan penuh terhadap Danantara, pemerintah berharap bahwa Indonesia dapat mengoptimalkan potensi kekayaan negara untuk kepentingan pembangunan berkelanjutan yang menguntungkan seluruh rakyat Indonesia.

Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Detail Spesifikasi Lengkap Huawei MatePad 11.5 dan Fitur Unggulannya
- Selasa, 30 September 2025
Berita Lainnya
Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang dan Padaleunyi Lewat Pemeliharaan
- Selasa, 30 September 2025
Jasa Marga Kebut Perbaikan Tujuh Gerbang Tol Dalam Kota Rampung Oktober
- Selasa, 30 September 2025
Terpopuler
1.
ESDM Desak Shell Cs Rutin Beli BBM dari Pertamina
- 30 September 2025
2.
Strategi Sukses Mega Proyek Perikanan Rp72 Triliun Versi Pakar
- 30 September 2025
3.
Subsidi Energi 2024: Pemerintah Klaim Lunas, DPR Beda Data
- 30 September 2025
4.
Subsidi Energi 2025 Belum Tepat Sasaran, Menkeu Siapkan Transformasi
- 30 September 2025
5.
Harga CPO Turun Tertekan Minyak Nabati dan Minyak Mentah
- 30 September 2025