
JAKARTA - Jakarta menjadi saksi malam persahabatan yang hangat antara Indonesia dan Uzbekistan. Kedua negara menampilkan pertunjukan tari gabungan untuk memperkuat hubungan budaya dan masyarakat.
Acara yang berlangsung pada Rabu malam ini menghadirkan Ensemble Tari "Bahor" dari Uzbekistan dan kelompok tari Indonesia. Kolaborasi ini menekankan bahwa seni dapat menjadi jembatan antarbangsa.
Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Oybek Eshonov, menegaskan bahwa pertunjukan ini bukan kompetisi, melainkan malam solidaritas dan persahabatan. “Acara hari ini bukanlah sebuah kompetisi. Ini adalah malam persahabatan dan solidaritas,” ujarnya.
Baca JugaJude Bellingham Raih Penghargaan Pemain Inggris Terbaik 2024/2025
Menurut Eshonov, meski Indonesia dan Uzbekistan terpisah jarak geografis, keduanya dekat secara budaya dan spiritual. Tradisi dan nilai yang serupa menjadi pengikat yang kuat di antara masyarakat kedua negara.
Seni sebagai Jembatan Hubungan Antarbangsa
Pertunjukan tari gabungan diharapkan mampu mempererat hubungan antar-masyarakat. Eshonov menyatakan, acara seperti ini membuka peluang masyarakat kedua negara untuk memahami budaya satu sama lain.
“Acara seperti ini mendekatkan masyarakat kita dan membantu kita untuk mempelajari budaya serta tradisi kedua negara, serta mempromosikan hubungan antar-masyarakat,” tambahnya.
Selain memperkuat hubungan antarbangsa, Duta Besar Uzbekistan yakin pertunjukan ini akan mendorong kerja sama budaya jangka panjang. Seni menjadi sarana diplomasi yang lembut namun efektif.
Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha Djumaryo, turut hadir mewakili Pemerintah Indonesia. Ia menyampaikan apresiasi atas pertunjukan tari gabungan yang memadukan keindahan budaya kedua negara.
Giring menekankan bahwa hubungan Indonesia-Uzbekistan tidak hanya modern, tetapi juga memiliki kedekatan budaya historis. Salah satunya melalui sejarah Islam, dengan Uzbekistan sebagai tempat kelahiran Imam Bukhari, tokoh ulama yang menjadi kebanggaan umat Muslim.
Kolaborasi ini menunjukkan bahwa seni bukan sekadar hiburan. Menurut Giring, tari bisa menjadi jembatan hidup yang menghubungkan masyarakat kedua negara. Hubungan yang dibangun melalui budaya dapat memperkuat diplomasi dan persahabatan.
Perayaan Persahabatan dan Warisan Budaya
Dalam kesempatan tersebut, Giring juga menyampaikan ucapan selamat kepada Uzbekistan atas perayaan Hari Kemerdekaan mereka pada 1 September. Ia menegaskan bahwa kebahagiaan sahabat menjadi kebahagiaan Indonesia.
Acara ini lebih dari sekadar pertunjukan seni. Konser tari gabungan bertema “Warisan dalam Harmoni dan Persatuan melalui Budaya” merayakan persahabatan, kedamaian, harmoni, serta nilai-nilai moral dan sosial yang dijunjung bersama.
Pertunjukan menampilkan tarian-tarian yang mencerminkan kreativitas dan kekayaan warisan budaya kedua negara. Dari gerakan hingga kostum, setiap segmen menekankan nilai sosial dan harmonisasi budaya.
Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana budaya bisa memperkuat hubungan antarbangsa tanpa batas. Seniman dari kedua negara saling bertukar inspirasi dan menampilkan identitas masing-masing melalui gerakan tari.
Eshonov berharap pertunjukan ini mendorong masyarakat kedua negara untuk lebih mengenal satu sama lain. Interaksi semacam ini diyakini mampu menumbuhkan rasa saling menghormati dan meningkatkan kerja sama di bidang budaya.
Giring juga menambahkan, seni bisa menjadi alat diplomasi yang menyenangkan sekaligus efektif. Pertunjukan tari ini mengajarkan nilai toleransi, solidaritas, dan pemahaman antarbangsa melalui medium yang universal.
Dengan suksesnya acara ini, Indonesia dan Uzbekistan memperlihatkan bahwa hubungan budaya mampu memperkuat persahabatan. Kreativitas dan harmonisasi tarian menjadi simbol kolaborasi yang harmonis.
Malam pertunjukan di Jakarta menjadi tonggak baru dalam kerja sama budaya kedua negara. Melalui pertukaran seni dan budaya, masyarakat kedua negara semakin dekat, saling menghargai, dan memperkaya pengalaman budaya masing-masing.
Kegiatan semacam ini juga membuka peluang generasi muda untuk mengenal kekayaan budaya internasional. Tarian yang ditampilkan menjadi sarana edukasi sekaligus hiburan, memperkuat pemahaman lintas budaya.
Akhirnya, konser tari gabungan Indonesia-Uzbekistan menegaskan satu hal: seni mampu menjembatani jarak, mempersatukan masyarakat, dan membangun persahabatan yang abadi. Kedua negara menunjukkan bahwa budaya dan tradisi dapat menjadi fondasi hubungan yang kuat dan harmonis.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Update Harga Sembako Jogja Hari ini, Bawang Merah Naik, Telur Ayam Turun
- Kamis, 02 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cabai dan Ayam Dorong Inflasi Volatile Food September
- 02 Oktober 2025
2.
Harga Buyback Emas Antam Turun Hari Ini Oktober
- 02 Oktober 2025
3.
IHSG Pagi Naik 0,40 Persen, Saham Perbankan Melonjak
- 02 Oktober 2025
4.
5.
Harga Referensi CPO Oktober 2025 Naik, Cek Bea Keluar
- 02 Oktober 2025