Rabu, 05 November 2025

Waskita Karya Fokus Restrukturisasi dan Garap Proyek Irigasi Baru

Waskita Karya Fokus Restrukturisasi dan Garap Proyek Irigasi Baru
Waskita Karya Fokus Restrukturisasi dan Garap Proyek Irigasi Baru

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus mempercepat langkah restrukturisasi keuangan sebagai bagian dari program penyehatan perusahaan. 

Upaya ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat struktur modal dan memastikan keberlanjutan bisnis jangka panjang di tengah tantangan industri konstruksi nasional yang masih penuh tekanan.

Director of Finance Waskita Karya, Wiwi Suprihatno, menuturkan bahwa proses restrukturisasi yang sedang dijalankan kini hampir rampung, hanya menyisakan satu seri obligasi non-penjaminan yang masih dalam tahap penyelesaian.

Baca Juga

Autopedia Fokus Genjot Bisnis Mobil Bekas Lewat Ekspansi Digital

“Dari sisi penyihatan keuangan melalui proses restrukturisasi dapat kami sampaikan ini merupakan langkah kolektif dalam rangka memperkuat struktur modal dan likuiditas jangka panjang perseroan,” ujarnya.

Wiwi menambahkan bahwa penuntasan proses restrukturisasi tersebut sangat penting untuk memastikan seluruh kewajiban perseroan dapat dikelola secara komprehensif dan berkelanjutan.

“Rangkaian persetujuan restrukturisasi masih menyisakan satu seri obligasi non penjaminan, dan penyelesaian ini krusial agar semua kewajiban bisa ditangani secara menyeluruh,” jelasnya.

Transformasi Bisnis Jadi Fokus Utama Perseroan

Selain restrukturisasi, Waskita Karya juga tengah menjalankan berbagai langkah transformasi bisnis sebagai bagian dari strategi penyelamatan dan efisiensi operasional. Manajemen menegaskan komitmen untuk melanjutkan proses ini secara konsisten guna memperkuat pondasi keuangan dan memperbaiki arus kas perusahaan.

“Kami memang dalam program ataupun proses rescue yang terus kami lakukan secara berkelanjutan. Kami juga sudah melakukan program restrukturisasi dengan beberapa kreditur di tahun lalu, dan tentu bisnis transformasi yang akan kami lakukan ini akan terus berjalan,” tutur Wiwi.

Upaya restrukturisasi ini disebut sebagai strategi kunci dalam memperbaiki posisi keuangan dan memastikan keberlangsungan operasional, mengingat sektor konstruksi masih dihadapkan pada tantangan likuiditas, kenaikan biaya material, dan perlambatan proyek baru di berbagai daerah.

Waskita juga memastikan langkah-langkah penyehatan keuangan tidak hanya sebatas restrukturisasi utang, tetapi juga mencakup peningkatan efisiensi proyek, optimalisasi aset, serta fokus pada proyek-proyek dengan nilai strategis tinggi.

Tambah Portofolio Proyek Baru di Sumatera Selatan

Di tengah upaya restrukturisasi, Waskita Karya tetap aktif menggarap proyek-proyek baru. Perseroan baru saja memperoleh kontrak pembangunan Daerah Irigasi (DI) Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I di Sumatera Selatan dengan nilai proyek mencapai Rp318,54 miliar.

Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan kelanjutan dari pekerjaan sebelumnya yang telah dilakukan pada 2012–2016 di lahan seluas 5.000 hektare. Kini, Waskita akan menuntaskan pembangunan di sisa area 8.500 hektare, dengan total luas proyek mencapai 13.500 hektare.

“Waskita Karya merasa bangga karena bisa kembali mengerjakan proyek irigasi yang tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tapi juga energi dan air. Perseroan berkomitmen menyelesaikan DI Komering Sub DI Lempuing Fase 3 dengan hasil bermutu,” ujar Dhetik.

Lingkup pekerjaan dalam proyek tersebut mencakup rehabilitasi dan peningkatan Bendung Perjaya, saluran primer, saluran sekunder Lempuing, serta pembangunan saluran sekunder Blok G dan H beserta sistem pembuangannya. Proyek ini merupakan bagian dari program Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang ditujukan untuk mendukung swasembada pangan nasional.

Dorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal

Dhetik menjelaskan bahwa keberadaan daerah irigasi Komering akan berdampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas pertanian di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dan Ogan Komering Ilir (OKI).

“Keberadaan daerah irigasi ini bertujuan untuk mewujudkan pembangunan pertanian secara berkelanjutan. Di antaranya melalui penyediaan lahan pertanian, fasilitas irigasi, dan drainase yang memadai melalui pasokan air sepanjang tahun,” tuturnya.

Dengan sistem irigasi yang berfungsi optimal, petani dapat menanam secara teratur bahkan di musim kemarau, sehingga risiko kekeringan dan gagal panen dapat ditekan. Selain itu, peningkatan hasil panen akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani dan pertumbuhan ekonomi lokal.

“Jika hasil panen naik, kesejahteraan petani otomatis ikut naik. Tidak hanya menambah pendapatan, nilai properti pertanian mereka juga akan meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal,” kata Dhetik.

Komitmen Waskita terhadap Proyek Strategis Nasional

Pengerjaan proyek irigasi di Sumatera Selatan ini menjadi bukti bahwa Waskita tetap fokus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) meski tengah menjalani proses restrukturisasi besar-besaran. 

Perseroan ingin memastikan setiap proyek yang dijalankan memberikan nilai tambah ekonomi sekaligus memperkuat peran Waskita sebagai kontraktor BUMN andalan pemerintah.

Melalui kombinasi antara restrukturisasi keuangan, transformasi bisnis, dan penguatan proyek strategis, Waskita berupaya keluar dari tekanan finansial dengan tetap menjaga kualitas pekerjaan dan kontribusi terhadap pembangunan nasional.

Langkah-langkah ini sekaligus menegaskan posisi Waskita Karya sebagai pelaku utama dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan, baik di sektor sumber daya air maupun konstruksi nasional, menuju fondasi keuangan yang lebih sehat dan prospek bisnis yang lebih stabil ke depan.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Kinerja LAPD Menguat di Tengah Proses Akuisisi JSI

Kinerja LAPD Menguat di Tengah Proses Akuisisi JSI

Astra dan Indomobil Bersaing di Tengah Lesunya Otomotif

Astra dan Indomobil Bersaing di Tengah Lesunya Otomotif

Archi Indonesia Perluas Bisnis Hijau Panas Bumi Nasional

Archi Indonesia Perluas Bisnis Hijau Panas Bumi Nasional

PT PP Bangun Jalan Yudikatif IKN Senilai Rp1,9 Triliun

PT PP Bangun Jalan Yudikatif IKN Senilai Rp1,9 Triliun

Longsor Tambang Freeport Jadi Pemicu Kenaikan Harga Emas

Longsor Tambang Freeport Jadi Pemicu Kenaikan Harga Emas