JAKARTA - PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI), emiten tambang emas milik konglomerat Peter Sondakh, terus memperluas portofolio bisnisnya ke sektor energi bersih.
Langkah strategis ini diwujudkan melalui keterlibatan aktif perseroan dalam pengembangan energi panas bumi (geothermal) yang kini menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).
Melalui entitas patungan PT Toka Tindung Geothermal (TTG), hasil kerja sama dengan PT Hormat Geothermal Indonesia, ARCI resmi memulai babak baru dalam transformasi bisnisnya menuju energi hijau. Investor Relation ARCI, Fredric, menegaskan bahwa proyek ini menjadi tonggak penting bagi diversifikasi usaha perusahaan.
Baca JugaAutopedia Fokus Genjot Bisnis Mobil Bekas Lewat Ekspansi Digital
“Proyek ini menandai diversifikasi portofolio energi hijau perseroan,” ujarnya.
Proyek panas bumi Toka Tindung telah mengantongi izin eksplorasi dari pemerintah dan mendapat dukungan pendanaan dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) melalui program Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM) yang bekerja sama dengan World Bank.
Target Bangun PLTP 40 MW di Sulawesi Utara
Dalam tahap pengembangannya, ARCI bersama TTG menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan kapasitas terpasang 40 Megawatt (MW) di wilayah Toka Tindung, Sulawesi Utara.
Proyek ini diyakini akan menjadi salah satu langkah konkret menuju penguatan infrastruktur energi bersih di kawasan timur Indonesia. Menurut Fredric, kolaborasi strategis antara ARCI, Ormat, dan SMI akan mempercepat tahapan eksplorasi dan pengembangan aset panas bumi nasional.
“Langkah kolaboratif antara Ormat dan SMI dalam mendorong pembiayaan berbasis mitigasi risiko dapat mempercepat eksplorasi dan penguatan infrastruktur energi bersih di wilayah Toka Tindung,” jelasnya.
Keterlibatan ARCI dalam proyek geothermal ini menunjukkan keseriusan perusahaan dalam mendukung transisi energi hijau dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan (sustainability) yang menjadi arah kebijakan energi nasional.
Laba ARCI Melonjak Tajam, Produksi Emas Jadi Andalan
Selain ekspansi ke sektor energi hijau, ARCI tetap mencatatkan kinerja keuangan yang solid dari bisnis intinya di bidang pertambangan emas. Hingga kuartal III/2025, perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$71 juta, berbalik dari rugi US$4 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan kurs asumsi Rp16.666 per dolar AS, laba tersebut setara dengan Rp1,17 triliun. Kinerja positif ini didorong oleh peningkatan produksi dan penjualan emas dari tambang utama di Sulawesi Utara.
Hingga akhir kuartal III/2025, total produksi emas ARCI mencapai 90.000 ons (koz), naik 23% YoY dari 73 koz pada periode yang sama tahun lalu.
“Momentum pertumbuhan kinerja ini didukung oleh stabilitas operasional dan keberhasilan implementasi program efisiensi serta optimalisasi fasilitas pengolahan,” ujar Fredric.
Selain itu, tren kenaikan harga emas dunia yang berada pada level tinggi juga memperkuat profitabilitas perusahaan. Kombinasi antara efisiensi operasional, peningkatan produktivitas, dan harga jual yang kompetitif menjadi kunci utama lonjakan laba ARCI.
Fokus Produksi dan Proyek Tambang Bawah Tanah
ARCI menegaskan komitmennya untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan dengan meningkatkan kapasitas produksi dan eksplorasi di wilayah tambang yang sudah ada. Perseroan menargetkan pertumbuhan produksi hingga 25%, dengan fokus pada peningkatan gold grade dan gold recovery untuk memaksimalkan hasil tambang.
“Kami optimistis seluruh target tersebut dapat terealisasi hingga akhir tahun 2025. Terlebih, per Oktober 2025, volume produksi kami telah melampaui 100 koz, atau lebih tinggi dibandingkan total produksi sepanjang tahun 2024,” tambah Fredric.
Selain memperkuat tambang utama, ARCI juga tengah mengembangkan proyek tambang bawah tanah (underground mining) yang diharapkan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi perusahaan dalam jangka panjang. Program ini disebut akan memperluas potensi cadangan emas dan memperpanjang umur produksi tambang yang telah beroperasi.
Transformasi Hijau, Masa Depan Baru bagi Archi Indonesia
Langkah ARCI masuk ke sektor geothermal menandai babak baru transformasi bisnis perusahaan tambang tradisional menuju perusahaan energi berkelanjutan. Dengan dukungan pemerintah dan mitra strategis seperti SMI dan World Bank, proyek panas bumi Toka Tindung diharapkan menjadi model kolaborasi sukses antara sektor swasta dan publik dalam mempercepat transisi energi hijau di Indonesia.
Selain itu, keberhasilan ARCI menjaga profitabilitas di tengah fluktuasi harga komoditas emas membuktikan bahwa strategi diversifikasi usaha dan efisiensi operasional yang dijalankan perusahaan sudah berada di jalur yang tepat.
Kombinasi antara bisnis emas yang kuat dan proyek energi panas bumi yang progresif menempatkan ARCI sebagai salah satu emiten dengan potensi pertumbuhan jangka panjang yang solid di sektor sumber daya dan energi.
“Kami ingin memastikan bahwa pertumbuhan perusahaan tidak hanya berfokus pada profitabilitas, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap keberlanjutan energi nasional,” tutup Fredric optimistis.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
AHY Optimistis Utang Kereta Cepat Bisa Diselesaikan Tanpa Bebani Anggaran Negara
- Selasa, 04 November 2025
PLN Gelar Electric Run 2025, Bukti Nyata Komitmen Menuju Net Zero Emission
- Selasa, 04 November 2025
Buyback Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta, Tren Naik di Tengah Gejolak Global
- Selasa, 04 November 2025
Dana Asing Rp12,8 Triliun Masuk ke Bursa, IHSG Kembali Menguat Signifikan
- Selasa, 04 November 2025
Berita Lainnya
Waskita Karya Fokus Restrukturisasi dan Garap Proyek Irigasi Baru
- Selasa, 04 November 2025
Terpopuler
1.
5 Cara Download Foto di TikTok dengan Mudah dan Cepat
- 04 November 2025
2.
Lacak Paket Tokopedia: Cari Tahu Paket Kamu Sudah Dimana
- 04 November 2025
3.
16 Manfaat Buah Nanas bagi Kesehatan Jantung dan Tubuh
- 04 November 2025
4.
Touring Motor Artinya: Tujuan dan Hal yang Dipersiapkan
- 04 November 2025
5.
5 Cara Jualan di Lazada dan Syaratnya, Biar Untung Maksimal!
- 04 November 2025













