
JAKARTA - Fenomena overtourism atau ledakan jumlah wisatawan yang melebihi kapasitas suatu destinasi kembali menjadi isu hangat di dunia pariwisata global. Kali ini, pusat perhatian tertuju pada Vatikan, negara terkecil di dunia, yang justru dinobatkan sebagai destinasi wisata dengan kepadatan turis tertinggi secara global.
Laporan terbaru yang dirilis oleh Go2Africa, sebuah perusahaan safari asal Afrika, menunjukkan bahwa jumlah wisatawan yang mengunjungi Vatikan jauh melampaui jumlah penduduknya, bahkan dalam skala ekstrem. Dengan luas wilayah kurang dari setengah kilometer persegi dan jumlah penduduk di bawah 1.000 orang, Vatikan kini menerima jutaan wisatawan per tahun, menjadikannya simbol nyata dari tantangan overtourism di kawasan kecil bersejarah.
Pariwisata Tak Seimbang: Antara Ekonomi dan Keberlanjutan
Baca Juga10 Rekomendasi Rumah Sakit Terbaik di Malaysia dengan Fasiltas Lengkap
Sementara kehadiran wisatawan membawa pemasukan ekonomi besar, banyak pihak mulai mempertanyakan biaya sosial dan budaya yang harus dibayar. Jalanan sempit, antrean panjang menuju Basilika Santo Petrus, serta meningkatnya kebutuhan fasilitas umum menekan kapasitas infrastruktur Vatikan yang terbatas.
Overtourism di Vatikan juga berpotensi mengaburkan makna spiritual dan sakral dari destinasi tersebut. Ketika gereja-gereja dan situs religi disesaki pengunjung yang sibuk berswafoto, nilai historis dan religius yang seharusnya menjadi daya tarik utama bisa tergeser oleh nuansa komersial.
Fenomena Global: Dari Vatikan ke Dunia
Kasus Vatikan hanyalah puncak dari gunung es. Di berbagai negara lain, seperti Italia, Spanyol, dan Jepang, protes warga lokal terhadap pariwisata massal mulai bermunculan. Tuntutannya sama: perlindungan terhadap lingkungan, budaya lokal, dan ruang hidup masyarakat.
Para ahli pariwisata kini mendorong pemerintah dan otoritas destinasi wisata untuk menerapkan sistem pembatasan wisatawan, pemesanan tiket online, hingga pengaturan jam kunjungan guna menjaga keseimbangan antara promosi pariwisata dan pelestarian budaya.
Tantangan dan Tanggung Jawab Bersama
Situasi ini menjadi pengingat bahwa pariwisata bukan hanya soal jumlah pengunjung, tetapi kualitas pengalaman dan dampaknya terhadap masyarakat lokal. Para pelancong juga diimbau untuk menjadi turis yang bertanggung jawab: menghargai budaya lokal, menjaga kebersihan, serta tidak hanya menjadi konsumen ruang publik, tetapi juga penjaga warisan dunia.
Vatikan, sebagai simbol iman dan warisan budaya dunia, kini menghadapi tantangan besar: bagaimana tetap terbuka bagi dunia, namun tidak kehilangan jati diri.

Zahra
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
5 Aplikasi Pinjaman Tanpa KTP, Cepat Cair dan Praktis!
- 01 Oktober 2025
3.
EasyCash Adalah: Keunggulan dan Prosedur Pendaftaran
- 01 Oktober 2025
4.
5.
11 Drama Korea Romantis Terbaru 2025 yang Wajib Ditonton
- 01 Oktober 2025