JAKARTA - PT Indosat Tbk. (ISAT) terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri telekomunikasi nasional dengan menggelontorkan belanja modal atau capital expenditure (capex) dalam jumlah besar sepanjang tahun 2025.
Hingga akhir kuartal III/2025, total realisasi capex perusahaan telah mencapai Rp10,73 triliun, mayoritas dialokasikan untuk memperkuat bisnis selular yang menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan.
Dalam keterangan resmi perusahaan, manajemen Indosat menyebutkan bahwa sekitar 79,5% dari total belanja modal tersebut digunakan untuk mengembangkan jaringan selular dan infrastruktur data, sementara sisanya dialokasikan untuk layanan MIDI (Multimedia, Data, Internet) dan telekomunikasi tetap.
Baca JugaAutopedia Fokus Genjot Bisnis Mobil Bekas Lewat Ekspansi Digital
Langkah ini menunjukkan komitmen Indosat untuk terus memperluas kapasitas dan meningkatkan kualitas layanan di tengah pertumbuhan kebutuhan data masyarakat yang semakin tinggi. Capex yang dikeluarkan tahun ini setara dengan 26,06% dari total pendapatan Indosat selama sembilan bulan pertama 2025 yang mencapai Rp41,16 triliun.
Belanja Modal Naik Tajam Dibanding Tahun Lalu
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, realisasi capex Indosat pada 2025 menunjukkan peningkatan signifikan. Pada kuartal III/2024, perusahaan hanya mengucurkan sekitar Rp7,26 triliun, tidak termasuk Rp5,48 triliun untuk aset hak guna.
Dengan demikian, belanja modal tahun 2025 mengalami pertumbuhan tajam yang menandakan agresivitas perusahaan dalam memperluas jaringan dan kapasitas layanan digitalnya.
Meski begitu, perbandingan alokasi belanja modal relatif stabil. Pada 2024, sekitar 84,2% dari capex juga diarahkan ke bisnis selular, menunjukkan konsistensi strategi Indosat dalam mempertahankan fokus utama pada layanan inti.
“Sebagian besar investasi ini difokuskan untuk memperkuat jaringan dan meningkatkan kapasitas layanan data agar mampu memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus meningkat,” tulis manajemen dalam keterangan resminya.
Pendapatan dan Laba Turun di Tengah Agresivitas Investasi
Meski terus memperkuat investasi jaringan, kinerja keuangan Indosat pada sembilan bulan pertama 2025 menunjukkan sedikit pelemahan. Perseroan melaporkan pendapatan sebesar Rp41,16 triliun, turun 1,6% secara tahunan (year-on-year) dari Rp41,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dampak dari penurunan pendapatan tersebut ikut terasa pada laba bersih perusahaan. Indosat membukukan laba bersih Rp3,58 triliun, turun 7,5% yoy dibandingkan Rp3,87 triliun di 2024.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya pendapatan selular, yang masih menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan perusahaan. Total pendapatan dari segmen ini tercatat sebesar Rp34,5 triliun, menurun 1,9% yoy.
Manajemen menjelaskan bahwa penurunan tersebut diakibatkan oleh menurunnya pendapatan dari layanan data, telepon, dan SMS, meskipun sebagian diimbangi oleh kenaikan pendapatan dari layanan nilai tambah (VAS) dan interkoneksi.
Di sisi lain, pendapatan dari segmen MIDI meningkat menjadi Rp6 triliun, mencerminkan potensi pertumbuhan baru di sektor layanan digital dan korporasi. Namun, pendapatan dari telekomunikasi tetap mengalami penurunan 9,9% menjadi Rp604 miliar.
Efisiensi Beban dan Kondisi Keuangan Tetap Sehat
Kendati menghadapi tekanan pada pendapatan, Indosat berhasil menjaga efisiensi operasional. Total beban usaha perusahaan turun tipis menjadi Rp33,32 triliun, lebih rendah 0,1% dibandingkan Rp33,34 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan laba bersih, menurut manajemen, tidak hanya disebabkan oleh penurunan pendapatan, tetapi juga dipengaruhi oleh kenaikan beban penyelenggaraan jasa, beban umum dan administrasi, serta penyusutan dan amortisasi. Namun, faktor ini masih dapat diimbangi oleh penurunan beban karyawan, beban pemasaran, serta kenaikan penghasilan operasional lainnya.
“Penurunan laba tahun ini merupakan konsekuensi dari strategi investasi jangka panjang yang kami ambil untuk memperkuat jaringan dan meningkatkan kualitas layanan pelanggan,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Secara struktur keuangan, Indosat masih menunjukkan posisi yang solid. Hingga akhir September 2025, total aset perusahaan mencapai Rp113,7 triliun, sedikit turun dari Rp114,3 triliun pada akhir 2024. Sementara liabilitas menurun dari Rp77,7 triliun menjadi Rp76,15 triliun, dan ekuitas meningkat menjadi Rp37,5 triliun dari Rp36,65 triliun pada periode sebelumnya.
Fokus pada Transformasi Digital dan Konektivitas Nasional
Di tengah tren digitalisasi yang semakin kuat, Indosat berkomitmen melanjutkan transformasi jaringan dan memperluas cakupan layanan berbasis data. Fokus investasi diarahkan pada peningkatan konektivitas digital nasional dan pengembangan layanan berbasis teknologi untuk mendukung berbagai sektor industri.
Strategi perusahaan juga sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat transformasi ekonomi digital, terutama dalam mendukung perluasan akses internet cepat di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan realisasi capex yang agresif dan manajemen keuangan yang tetap terkendali, Indosat optimistis dapat mempertahankan kinerja positif di tengah tantangan industri telekomunikasi yang kompetitif.
“Investasi yang kami lakukan tahun ini menjadi fondasi penting untuk pertumbuhan berkelanjutan, terutama dalam menghadapi permintaan data yang terus meningkat dan persaingan yang semakin ketat,” tutup manajemen Indosat.
Meskipun menghadapi penurunan laba akibat tekanan pendapatan, Indosat menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat infrastruktur digital nasional melalui investasi besar-besaran.
Dengan total capex mencapai Rp10,73 triliun dan strategi efisiensi yang terjaga, perusahaan optimistis menatap akhir 2025 dengan pondasi bisnis yang lebih kuat untuk mendukung pertumbuhan di tahun-tahun berikutnya.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
AHY Optimistis Utang Kereta Cepat Bisa Diselesaikan Tanpa Bebani Anggaran Negara
- Selasa, 04 November 2025
PLN Gelar Electric Run 2025, Bukti Nyata Komitmen Menuju Net Zero Emission
- Selasa, 04 November 2025
Buyback Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta, Tren Naik di Tengah Gejolak Global
- Selasa, 04 November 2025
Dana Asing Rp12,8 Triliun Masuk ke Bursa, IHSG Kembali Menguat Signifikan
- Selasa, 04 November 2025
Berita Lainnya
Waskita Karya Fokus Restrukturisasi dan Garap Proyek Irigasi Baru
- Selasa, 04 November 2025
Terpopuler
1.
5 Cara Download Foto di TikTok dengan Mudah dan Cepat
- 04 November 2025
2.
Lacak Paket Tokopedia: Cari Tahu Paket Kamu Sudah Dimana
- 04 November 2025
3.
16 Manfaat Buah Nanas bagi Kesehatan Jantung dan Tubuh
- 04 November 2025
4.
Touring Motor Artinya: Tujuan dan Hal yang Dipersiapkan
- 04 November 2025
5.
5 Cara Jualan di Lazada dan Syaratnya, Biar Untung Maksimal!
- 04 November 2025













